Rabu, 28 Maret 2012

CARA MEMBUAT POWER SUPPLY ( ADAPTOR ) UNTUK PEMULA

CARA MEMBUAT POWER SUPPLY ( ADAPTOR ) UNTUK PEMULA
Power supply atau adaptor adalah perangkat yang bisa mengkonversi tegangan AC menjadi DC. Alat ini bisa dibilang sebagai kebutuhan primer untuk para pecinta elektronik. Komponen-komponen adaptor adalah:

  1. Trafo (Transformator)
  2. Dioda
  3. Elco (Elektrolit Condensator)
  4. Saklar
  5. jack ac
  6. led (pilihan)
  7. resistor (pilihan)
  8. Jepit buaya (pilihan)
  9. chasing (pilihan)
Trafo
Trafo atau transformator berfungsi untuk mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC. Trafo dibagi menjadi 2 yaitu treafo CT dan Bukan CT. Trafo ini harganya cukup mahal tergantung dari besarnya Arus (ampere), semakin besar arus semakin mahal pula harganya.














Dioda
Dioda digunakan untuk menyearahkan arus, dari arus AC menjadi arus DC










Elco
Elco (Elektrolit Condensator) digunakan untuk memfilter tegangan yang keluar dari dioda, atau untuk menghilangkan riak riak gelombang arus DC.













SaklarSaklar seperti kita ketahui digunakan untuk mnyambung atau memutus kontak listrik.












Berikut merupakan rangkaian adaptor dengan trafo CT dan bukan CT

Rangkaian adaptor dengan trafo non CT








Rangkaian adaptor dengan trafo CT








Minggu, 11 Maret 2012

laporan dasar las


BAB I
PENDAHULUAN

A.Pengertian


Pengelasan adalah penyambungan dua buah logam sejenis maupun tidak sejenisdengan mencairkan logam tersebut di atas atau di bawah titik leburnya disertai denganatau tanpa tekanan dan disertai atau tidak disertai dengan logam pengisi.


B.Proses Pengelasan

Ada berbagai macam Proses Pengelasan, tetapi yang akan dibahas dalam laporan iniadalah pengelasan dengan gas.

·                         Pengelasan Dengan Gas

Pengelasan dengan gas adalah proses pengelasan dimana digunakan campuran gassebagai sumber panas.
Nyala gas yang banyak digunakan adalah gas alam, asetilen danhidrogen yang dicampur dengan oksigen.


1.      Nyala Oksiasetilen

Dalam proses ini digunakan campuran gas oksigen dengan gas asetilen. Suhunyalanya bisa mencapai 3500 Celcius. Pengelasan bisa dilakukan dengan atau tanpa logam pengisi. Oksigen berasal dari proses hidrolisa atau pencairan udara. Gas asetilen
C2H2
 dihasilkan oleh reaksi kalsium karbida dengan air dengan reaksi sebagai berikut :

C2H2 + 2 H2O è Ca(OH)2 + C2H2
Kalsium                  air                            Kapur                      gas asetilen

Agar aman dipakai gas asetilen dalam tabung tekanannya tidak boleh melebihi100 kPa dan disimpan tercampur dengan aseton. Tabung asetilen diisi dengan bahan pengisi berpori yang jenuh dengan aseton, kemudian diisi dengan gas asetilen. Tabungasetilen mampu menahan tekanan sampai 1,7 MPa.

Skema nyala las dan sambungangasnya bisa dilihat pada gambar berikut

Pada nyala gas oksiasetilen bisa diperoleh 3 jenis nyala yaitu nyala netral, reduksi dan oksidasi. Nyala netral diperlihatkan pada gambar dibawah ini :





http://htmlimg4.scribdassets.com/336u4uxj7kti1kw/images/4-e914b4ce64.jpg 








Pada nyala netral kerucut nyala bagian dalam pada ujung nyala memerlukan perbandingan oksigen dan asetilen kira-kira 1 : 1 dengan reaksi serti yang bisa dilihat pada gambar. Selubung luar berwarna kebiru-biruan adalah reaksi gas CO atau H2 Dengan oksigen yang diambil dari udara.

Nyala reduksi terjadi apabila terdapat kelebihan asetilen dan pada nyala akandijumpai tiga daerah dimana antara kerucut nyala dan selubung luar akan terdapat kerucutantara yang berwarna keputih-putihan. Nyala jenis ini cocok digunakan untuk  pengelasan logam Monel, Nikel, berbagai jenis baja dan bermacam-macam bahan pengerasan permukaan nonferous

Nyala oksidasi adalah apabila terdapat kelebihan gas oksigen. Nyalanya miripdengan nyala netral hanya kerucut nyala bagian dalam lebih pendek dan selubung luar lebih jelas warnanya. Nyala oksidasi digunakan untuk pengelasan kuningan dan perunggu. Keuntungan las oksiasetilen sangat banyak, peralatan relative murah danmemerlukan pemeliharaan minimal, dapat digunakan di lapangan maupun di pabrik ataudi bengkel ± bengkel. Hamper semua jenis logam dapat dilas dan alat ini dapat digunakanuntuk pemotongan maupun untuk penyambungan.

2.      Pengelasan Oksihidrogen

Nyala pengelasan oksihidrogen mencapai 2000 Celcius, lebih rendah dari oksigen-asetilen. Pengelasan ini digunakan pada pengelasan lembaran tipis dan paduan dengantitik cair yang rendah. Meskipun peralatan yang digunakan sama, pengaturan pada pengelasan hydrogen lebih sulit, karena perbandingan gas yang berbeda tidak menimbulkan warna nyala yang berlainan

3.      Pengelasan Udara-Asetilen

Nyala dalam pengelasan ini mirip dengan pembakar Bunsen. Untuk nyaladibutuhkan udara yang dihisap sesuai dengan kebutuhan. Suhu pengelasan lebih rendahdari yang lainnya maka kegunaannya sangat terbatas yaitu hanya untuk patri timah dan patri suhu rendah.

·                         LasBusur Listrik 

Penggunaan busur listrik untuk pemanasan. Panas oleh busur listrik terjadi karenaadanya loncatan elektron dari elektrode melalui udara ke benda kerja. Elektron tersebut bertumbukan dengan udara/gas serta memisahkannya menjadi elektron dan ion positif.Daerah di mana terjadi loncatan elektron disebut busur (Arc).Pengelasan busur adalah pengelasan dengan memanfaatkan busur listrik yangterjadi antara elektroda dengan benda kerja. Elektroda dipanaskan sampai cair dandiendapkan pada logam yang akan disambung sehingga terbentuk sambungan las. Mula-mula elektroda kontak/bersinggungan dengan logam yang dilas sehingga terjadi aliran

arus listrik, kemudian elektroda diangkat sedikit sehingga timbullah busur. Panas pada busur bisa mencapai 5.500 Celcius. Pada saat pengelasan menggunakan las listrik, dilepaskan energi dalam jumlahyang sangat besar dalam bentuk panas dan cahaya ultraviolet. Agar mata kita terlindungidari sinar ultra violet ini, kita harus menggunakan kacamata pelindung yang mampu,menangkal cahaya tersebut demi keselamatan kerja.Skema las busur bisa dilihat pada gambar dibawah ini:




http://htmlimg2.scribdassets.com/336u4uxj7kti1kw/images/6-3b1ed462ca.jpg
 


















C. Gerakan eletroda


Ada 3 macam gerakan elektroda pada manual welding  seperti yang ditunjukkan padagambar di bawah ini: Gambar Gerakan elektroda

·         oGerakan 1 : Merupakan gerakan feeding ke bawah, bila terlalu cepat elektroda akanmelekat pada benda kerja, sehingga pengelasan akan terhenti, tetapi jika terlalu lambat,maka arus akan terputus.

·         oGerakan 2 : Bila gerakan terlalu cepat, maka waktu peleburan kurang sehingga penetrasi kurang. Tetapi jika terlalu lambat, maka las terlalu tebal, sehingga kawat las boros, kekuatan dan kecepatan las kurang dan juga dapat menyebabkan overheating pada benda kerja.

·         oGerakan 3 : Digunakan untuk mengisi kampuh las yang lebar. Gerakan ini ada beberapa macam seperti terlihat pada gambar diatas





BAB II
 PROSES PENGELASAN

A.Waktu dan Tempat Pelaksanaan

1.           Waktu

Proses pengelasan dilaksanakan pada saat hari bengkel produktif yaitu setiap hari selasa dan jum’at..


2.           Tempat

Lokasi pengelasan  bengkel Teknologi Pengelasan Kapal.


3.           Tujuan Pelaksanaan

1.       Memahami prinsip pengelasan las gas
2.       Memahami macam posisi pengelasan dengan hasil sesuai standar.3. Mengamati proses pengelasan untuk membandingkan teori dengan praktek dilapangan.


B. Perangkat Las Gas

Perangkat yang dipakai dalam pengelasan las gas adalah:

1.       K abel elektroda dan selang
2.       Selang gas dan perlengkapan pengikatnya
3.       Tabung gas oksigen dan asetilen
4.       Stang las (welding torch)
5.       Regulator gas lindung
6.       Kawat las
7.       Aksesoris lain yang diperlukan untuk keamanan, misal kacamata, dll.



C. Proses Pengelasan Dengan Gas

Pengelasan dengan gas merupakan proses pengelasan yang menggunkan campurangas sebagai sumber panas. Adapun prosedurnya adalah sebagai berikut:

1.       Menyiapkan perangkat las gas

2.       Mengeset perangkat las gasUntuk mengeset mesin las gas perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a.Periksalah kabel-kabel las apakah sudah terpasang kencang padasambungannya. 
b.Periksalah juga apakah kabel yang bersangkutan terdapat keausan padasambungan. Jika ada segera perbaiki karena serabut yang putus akan berakibat pada kerusakan dalam kabel konduksi.
c.Jika kabel melintang di jalan, sebaiknya tepikan jangan sampai mengganggu jalan.
d.Periksalah selang gas lindung apakah sudah kencang terpasang padasalurannya.

3.       Menyalakan ujung las
Dalam las gas oksida asetilen, menyalakannya dengan cara memercikan api padaujung las, misalnya dengan korek api.

4.       Mengatur nyala Gas

Nyala gas yang digunakan dalam pengelasan knalpot tersebut adalah gas asetilendan hidrogen yang dicampur dengan oksigen. Suhu nyalanya bisa mencapai 3500 Celcius.Pada waktu pengelasan, penulis mengamati bahwa jenis nyala gasnya adalah nyala netral
atau nyala normal, karena digunakan untuk pengelasan knalpot yang jenis bahannyatermasuk dalam ferous. Dalam mengatur nyala gas, operator memutar sumbu pada selangsampai mengahsilkan nyala netral, seperti terlihat pada gambar di samping

5.       Posisi PengelasanPenulis mengamati bahwa dalam proses pengelasan knalpot tersebut, operator mengelas dengan menggunakan dua posisi, yaitu:

flat position dan vertical position.
Halini karena benda knalpot berbentuk silinder sehingga operator menggunakan dua posisi pada bagian benda/knalpot yang berbeda.

6.       Melelehkan kawat lasYaitu dengan cara menempelkan kawat las pada bagian benda yang akan di lasdan dilelehkan dengan nyala api.

7.       Mematikan nyala gasSetelah pengelasan selesai, matikan nyala gasnya dan hentikan pengelasan untuk sementara.

8.       Finishing,yaitu meratakan permukaan bekas pengelasan yang tidak rata dengan denganmenggunakan gerinda mesin.


9.       PengecekanMerupakan langkah terakhir dimana benda dicek terlebih dahulu apakah adakecacatan pada hasil lasan. Jika masih ada kecacatan, maka perbaiki dengan melakukan pengelasan kembali pada bagian yang cacat
10.    





BAB III

 PENUTUP


A.        Kesimpulan


1.       Proses pengelasan memerlukan ketelitian, kesabaran dan kehati ± hatian .

2.       Untuk melakukan pengelasan dibutuhkan ketrampilan yang baik dan mumpunyai karenaketrampilan yang dimiliki akan menentukan baik buruknya hasil lasan.



B.         Saran

Pada kesempatan ini, izinkanlah saya untuk memberikan saran yang sekiranya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan guna kemajuan di masa yang akan datang. Adapun sarannya adalah:

                                    i.         Pekerja Bengkel diharapkan lebih mengutamakan keselamatan kerja, sepertimempersiapkan alat ± alat pengaman yang digunakan sewaktu mengelas.

                                  ii.         Pelaksanaan tugas ini akan lebih terarah apabila disusun melalui suatu jadwal yangharus dikerjakan mahasiswa selama melaksanakan tugas praktek.


                                 iii.         Pekerja Bengkel agar dapat mempertahankan rasa tanggung jawab dalam menjalankansetiap pekerjaan yang dibebankan serta memberikan pelayanan yang terbaik demikepuasan pelanggan